Balai Suku Seni Gelar Pelatihan Silat Pengantin Melayu Bengkalis di Desa Teluk Pambang

Berangkat akan kegelisahan terhadap budaya setempat, Balai Suku Seni sebagai jaringan dari organisasi Rumah Kreatif Suku Seni Riau, menggelar Pelatihan Silat Pengantin Melayu Bengkalis yang didukung oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV, yang dilaksanakan di Balai Suku Seni, Desa Teluk Pambang-Bengkalis, bersama dua narasumber dan dibuka bersama PJ Kepala Desa Teluk Pambang, Lembaga Adat Melayu (LAM) Desa Teluk Pambang, dan Kepala Rumah Kreatif Suku Seni Riau, SPN Marhalim Zaini, Sabtu (30/8).

Berlangsung selama dua hari pada 30-31 Agustus, menghadirkan dua maestro silat, Sanyoto dan Khaidir memandu pelatihan kepada anak lelaki usia pelajar SMP dan SMA yang ada di Desa Teluk Pambang dan sekitarnya. Oleh Sanyoto, pada hari pertama diperkenalkan kepada peserta akan sejarah singkat tentang silat melayu Bengkalis. Sanyoto juga menjelaskan bahwa, “Silat ini merupakan bagian dari tradisi melayu yang menekankan pada nilai religius selain keindahan pencaknya. Maka sebelum masuk ke gelanggang harus berwudhu terlebih dahulu”.

Berlanjut di hari kedua, setelah pelatihan hari pertama dilaksanakan hingga sore hari. Khadir sebagai narasumber kedua, memulai pelatihan dengan dimulai pada tata cara masuk ke gelanggang hingga sampai cara melangkah yang sesuai dengan ajaran yang dia dapat selama menempuh pelatihan bersama gurunya secara turun temurun. Melalui gerakan yang lembut dan gemulai sehingga menjadikan nilai keunikan dalam silat ini.

Kepala Suku Seni Riau, Marhalim Zaini mengungkapkan bahwa, “Pelatihan Silat Melayu Bengkalis ini bertujuan demi menghidupkan kembali tradisi pencak silat Melayu yang hampir hilang atau terputus pada generasi muda di Desa Teluk Pambang dan sekitarnya. Sebagai upaya menanamkan budaya sejak dini.”

Pelatihan ini lebih memfokuskan kepada anak-anak sekolah tempatan sebagai salah satu kegiatan ataupun program jangka panjang. Hal ini terhadap Budaya Silat Melayu yang selama ini menjadi perbincangan masyarakat yang takut akan kehilangan, dengan adanya pelatihan ini menghilangkan rasa cemas itu. Dan tentu harapannya, akan muncul pemencak silat pada generasi muda berikutnya untuk desa Teluk Pambang dan sekitarnya. (JH)